Selasa, 03 Desember 2013
Sabtu, 02 November 2013
PENATA MUSIK "Music Arranger"
04.40
No comments
Penata Musik
Penata musik/Music Arranger adalah orang yang mengatur/mengaransemen sebuah musik/lagu. Untuk menjadi Seorang penata musik harus memiliki banyak pengalaman musical, sering mendengarkan music, mendalami suaatu jenis music, memahami karakter berbagai alat music, bahkan sampai harus menguasai ilmu dan bahasa music digital.
Beberapa yang wajib diketahui oleh seorang penata musik antara lain:
1. Ilmu Harmoni
Ilmu harmoni ini wajib dikuasai oleh seorang penata musik. Seorangpenata musik akan selalu berhadapan dengan sebuah lagu mentah yang harus ditata harmoninya. Ilmu harmoni ini sangat sulit dipahami dengan pengalaman music yang minim. Akan tetapi akan sangat mudah bila orang tersebut memang memiliki bakat bermusik apalagi bagi orang yang memiliki “Naluri Nada Mutlak (Perfect Pitch)”. Orang yang memiliki Perfect pitch bisa dengan mudah mengaransemen lagu tanpa menggunakan suatu alat music sama sekali, juga bisa mengetahui nada dan chord sebuah lagu “hanya dengan mendengar”. Perfect pitch seseorang bisa diperoleh dengan jalan latihan terus menerus.
2. Melodi/lead
Melody mengisi bagian pada intro/interlude sebuah lagu, melody yang baik sebaiknya dibangun dan di adaptasi sesuai dengan tema melodi pokok lagu tersebut yaitu intro/introduce yang memperkenalkan sebuah lagu sebelum dinyanyikan. Memang gampang-gampang susah jika mencari melody/rangkaian nada yang enak di dengar dengan rangkaian chord tertentu. Melody yang baik adalah yang dapat menampakkan karakter lagu walaupun melody tersebut sangat simpel.
3. Rhytm atau beatMisal jika ingin membuat sebuah lagu dangdut, kita harus tau struktur rhytim section musik dangdut, yang meliputi kendang/tabla, perkusi lain, drum, rhytim piano, rhytim gitar, dan bass. Khususnya bagi penata musik yang menggunakan teknologi sequencer digital, mutlak harus menguasai ini, karena semuanya akan dimainkan seorang diri saja melalui media keyboard atau perangkat midi lainnya.
Bagian rhytim ini harus semanusiawi mungkin, yang mana, arransemen setiap elemen tersebut tidak keluar dari karakter instrument sebenarnya. Saya lebih suka dan sering membuat arransemen yang agak manusiawi khususnya pada lagu pop, Dan yang paling penting diketahui jika ingin membuat sebuah musik
yang „manusiawi‟ yaitu pengetahuan dan wawasan akan setiap instrument yang ingin digunakan.
4. Sound/Tone Color
Akibat perkembangan teknologi sound edit dan synthesizer, citarasa akan sound semakin berkembang seiring kreatifitas setiap musisi. Beberapa tahun terakhir banyak sound baru yang terdengar di dunia komersil khususnya. Tapi tidak jarang akibat perkembangan ini, masyarakat awam menjadi salah kaprah akan sound sebuah instrument.
Misal sound drum yang memiliki rentang frequensi lebar, akibat „kreativitas‟ banyak musisi dalam mengexplore drum edit, ada dua kemungkinan, drum kreasi tersebut jauh dari suara drum sebenarnya atau bahkan nyaris mirip drum asli. Tapi suara yang sering saya dengar sekarang ini adalah drum yang benar-benar ga mirip dengan sound drum asli. Inilah yang menjadi salah pengertian di masyarakat awam, dimana ketika mendengar sound drum asli, ga jarang pendengar awam akan bilang sound drum asli itu ga bagus, ga „enak‟, ga “ngbass” gak sebagus drum pada keyboard.
Inilah fenomena salah pengertian yang sedang terjadi di masyarakat akibat perkembangan teknologi.
penata musik sebaiknya sebisa mungkin akrab dulu dengan instrument asli yang akan dikerjakan, setidak-tidaknya dengan pola cara memainkan instrument tersebut untuk mengetahui karakter alami alat music tersebut, sehingga musik yang akan di tata memiliki unsur manusiawi. Hal ini akan menjadi edukasi positif bagi para pendengar awam akan musik.
5. Teknologi
Untuk penata musik yang menggunakan fasilitas sequencer atau MIDI, hal pokok yang perlu diketahui yaitu cara kerja dari platform sequencer tersebut dan bahasa umum/pokok dalam MIDI Dan selanjutnya akan lebih baik jika mengetahui teknologi tentang struktur synthesizer, tone generator, VSTi (Virtual Instrument), efek, dan teknologi pendukung lainnya.
6. Ciri khas
Jika ada seorang penata musik sangat khas ketika memainkan dan menyusun melodi instrument trumpet, usahakan untuk “menghindari” menyamakan ciri khas penata musik tersebut, sekalipun anda bisa mencontek atau bahkan lebih baik daripada penata musik tersebut. saya lebih suka “menghargai” ciri khas tersebut sebagai “milik” si penata musik tersebut, baik dalam hal teknik maupun sound. Tetapi bukan berarti kita akanmembuat arransemen trumpet dengan asal-asalan, melainkan tetap membuat alur melodi instrument trumpet sesuai dengan selera atau berdasarkan kaidah memainkan trumpet asli sebatas yang kita mampu, tanpa terpengaruh ciri khas penata musik lain. Sehingga setiap musik yang beredar secara komersil di masyarakat akan memiliki banyak khas dan warna dari berbagai penata musik. Di sisi lain, tiap penata musik secara tidak sadar akan diberikan “identitas” masing-masing oleh para pendengar.
Beberapa yang wajib diketahui oleh seorang penata musik antara lain:
1. Ilmu Harmoni
Ilmu harmoni ini wajib dikuasai oleh seorang penata musik. Seorangpenata musik akan selalu berhadapan dengan sebuah lagu mentah yang harus ditata harmoninya. Ilmu harmoni ini sangat sulit dipahami dengan pengalaman music yang minim. Akan tetapi akan sangat mudah bila orang tersebut memang memiliki bakat bermusik apalagi bagi orang yang memiliki “Naluri Nada Mutlak (Perfect Pitch)”. Orang yang memiliki Perfect pitch bisa dengan mudah mengaransemen lagu tanpa menggunakan suatu alat music sama sekali, juga bisa mengetahui nada dan chord sebuah lagu “hanya dengan mendengar”. Perfect pitch seseorang bisa diperoleh dengan jalan latihan terus menerus.
2. Melodi/lead
Melody mengisi bagian pada intro/interlude sebuah lagu, melody yang baik sebaiknya dibangun dan di adaptasi sesuai dengan tema melodi pokok lagu tersebut yaitu intro/introduce yang memperkenalkan sebuah lagu sebelum dinyanyikan. Memang gampang-gampang susah jika mencari melody/rangkaian nada yang enak di dengar dengan rangkaian chord tertentu. Melody yang baik adalah yang dapat menampakkan karakter lagu walaupun melody tersebut sangat simpel.
3. Rhytm atau beatMisal jika ingin membuat sebuah lagu dangdut, kita harus tau struktur rhytim section musik dangdut, yang meliputi kendang/tabla, perkusi lain, drum, rhytim piano, rhytim gitar, dan bass. Khususnya bagi penata musik yang menggunakan teknologi sequencer digital, mutlak harus menguasai ini, karena semuanya akan dimainkan seorang diri saja melalui media keyboard atau perangkat midi lainnya.
Bagian rhytim ini harus semanusiawi mungkin, yang mana, arransemen setiap elemen tersebut tidak keluar dari karakter instrument sebenarnya. Saya lebih suka dan sering membuat arransemen yang agak manusiawi khususnya pada lagu pop, Dan yang paling penting diketahui jika ingin membuat sebuah musik
yang „manusiawi‟ yaitu pengetahuan dan wawasan akan setiap instrument yang ingin digunakan.
4. Sound/Tone Color
Akibat perkembangan teknologi sound edit dan synthesizer, citarasa akan sound semakin berkembang seiring kreatifitas setiap musisi. Beberapa tahun terakhir banyak sound baru yang terdengar di dunia komersil khususnya. Tapi tidak jarang akibat perkembangan ini, masyarakat awam menjadi salah kaprah akan sound sebuah instrument.
Misal sound drum yang memiliki rentang frequensi lebar, akibat „kreativitas‟ banyak musisi dalam mengexplore drum edit, ada dua kemungkinan, drum kreasi tersebut jauh dari suara drum sebenarnya atau bahkan nyaris mirip drum asli. Tapi suara yang sering saya dengar sekarang ini adalah drum yang benar-benar ga mirip dengan sound drum asli. Inilah yang menjadi salah pengertian di masyarakat awam, dimana ketika mendengar sound drum asli, ga jarang pendengar awam akan bilang sound drum asli itu ga bagus, ga „enak‟, ga “ngbass” gak sebagus drum pada keyboard.
Inilah fenomena salah pengertian yang sedang terjadi di masyarakat akibat perkembangan teknologi.
penata musik sebaiknya sebisa mungkin akrab dulu dengan instrument asli yang akan dikerjakan, setidak-tidaknya dengan pola cara memainkan instrument tersebut untuk mengetahui karakter alami alat music tersebut, sehingga musik yang akan di tata memiliki unsur manusiawi. Hal ini akan menjadi edukasi positif bagi para pendengar awam akan musik.
5. Teknologi
Untuk penata musik yang menggunakan fasilitas sequencer atau MIDI, hal pokok yang perlu diketahui yaitu cara kerja dari platform sequencer tersebut dan bahasa umum/pokok dalam MIDI Dan selanjutnya akan lebih baik jika mengetahui teknologi tentang struktur synthesizer, tone generator, VSTi (Virtual Instrument), efek, dan teknologi pendukung lainnya.
6. Ciri khas
Jika ada seorang penata musik sangat khas ketika memainkan dan menyusun melodi instrument trumpet, usahakan untuk “menghindari” menyamakan ciri khas penata musik tersebut, sekalipun anda bisa mencontek atau bahkan lebih baik daripada penata musik tersebut. saya lebih suka “menghargai” ciri khas tersebut sebagai “milik” si penata musik tersebut, baik dalam hal teknik maupun sound. Tetapi bukan berarti kita akanmembuat arransemen trumpet dengan asal-asalan, melainkan tetap membuat alur melodi instrument trumpet sesuai dengan selera atau berdasarkan kaidah memainkan trumpet asli sebatas yang kita mampu, tanpa terpengaruh ciri khas penata musik lain. Sehingga setiap musik yang beredar secara komersil di masyarakat akan memiliki banyak khas dan warna dari berbagai penata musik. Di sisi lain, tiap penata musik secara tidak sadar akan diberikan “identitas” masing-masing oleh para pendengar.
Editor : Muhammad Jaenal
Sumber : http://musikskill.blogspot.com/2011/01/penata-music-music-arranger.html
Sumber : http://musikskill.blogspot.com/2011/01/penata-music-music-arranger.html
Istilah - Istilah dalam Permusikan
04.39
No comments
| Absolute pitch ( Perfect pitch ) | Pendengaran terlatih yang dapat mengetahui dan mengidentifikasikan nada. |
| Acapella | Musik vokal tampa diiringi instrument. |
| Accelerando | Mempercepat tempo. |
| Accidentals | Tanda-tanda untuk menaikan dan menurunkan nada. |
| Accompaniment | Musik pengiring. |
| Ad lib | Singkatan dari Ad libitium yaitu peluang yang diberikan kepada pemain instrument untuk memainkan instrument mereka secara bebas. |
| Al fine | Sampai akhir. |
| Alto | Suara rendah pada wanita. |
| Analog | Alat elektronik yang tidak digital. |
| Arpegio | Uraian nada-nada dari chord yang berurutan naik dan turun. |
| A tempo | Kembali ke tempo awal. |
| Atonality | Membaikan kunci atau tonal center. |
| Augmented | Interval yang di perlebar. |
| Avant-garde | - Pelopor / frontir. - Bermusik dengan cara yang tidak konvensional. |
| Bacbeat | Latar belakang irama/ ritme yang stabil. |
| Ballad | - Lagu bercerita. - Lagu yang berirama lambat. |
| Bar | Pengelompokan ketukan-ketukan dalam hitungan genap atau ganjil. |
| Bar line | Garis vertical pemisah yang membatasi antara bar. |
| Baritone | Pertengahan suara antara suara tenor dan bass pada vokal pria atau alat musik. |
| Bass | - Suara terendah dari vokal pria. - Nada terendah pada musik. |
| Beat | - Ketukan teratur sebagai pedoman meter- ritme- dan tempo. - Jenis irama musik- seperti Latin beat, Rock beat, dll. |
| Bending note | Nada yang meliuk ( ciri khas dari musik blues ). |
| Brass section | Kelompok pemain Brass bagian dari band. |
| Bridge | Bagian transisi antara dua tema musik. |
| Brightly | Dimainkan dengan gembira. |
| Broken chord | Arpegio chord yang dimainkan secara tidak beraturan. |
| Cadence | Progression / resolution melodi atau harmoni yang menjadi konklusi sementara atau akhir. |
| Cadenza | Pemeragaan kemahiran tehknik bermain (improvisasi) oleh solis pada bagian akhir komposisi musik. |
| Changes | Pergerakan shord. |
| Chord | Harmonisasi tiga nada atau lebih. |
| Chord embellishment | Memperindah harmoni dengan penambahan ornamentasi nada pada chord. |
| Chordal tones | Nada-nada yang terdapat di dalam konstruksi chord. |
| Chromatic | Susunan / penggunaan melodic atau harmonik dari 12 nada. |
| Clef | Simbol yang menyatakan wilayah nada-nada pada staff, di sesuaikan dengan kebutuhan dan alat musik. |
| Coda | Bagian penutup dari musik. |
| Common time | Empat ketukan dalam satu bar. |
| Consanance | Gabungan beberapa nada yang terdengar harmonis / enak. |
| Counterpoint | Alur dua rangkaian melodi atau lebih secara bersamaan. |
| Crescendo | Suara menjadi keras secara bertahap. |
| Da capo ( DC ) | Yaitu tanda yang menunjukan untuk mulai untuk memulai dari awal. |
| Diatonic | Berkenaan dengan tujuh major atau minor scale. |
| Diction | Cara mengucapkan kata pada penyanyi. |
| Diminished | Interval diperpendek. |
| Dissonance | Bunyi yang membuat rasa galau pada pendengaran. |
| Dominant | Nada ke lima pada major / minor scale dan jenis chord yang terbentuk pada nada tersebut. |
| Double-stop | Dua nada di bunyikan serempak pada instrument string. |
| Downbeat | Ketukan pertama pada bar. |
| Dragging | Tempo permainan yang menjadi lambat dari tempo yang seharusnya secara tampa disengaja. |
| Duet/ duo | Komposisi yang menampilkan dua pemain. |
| Duplet | Tiga ketuk dibagi dua dengan nilai tempo yang sama . |
| Dynamic | Berkenaan dengan volume dan kelembutan. |
| Encore (more) | Istilah meminta pemain/ penyanyi untuk menambah lagi pergelarannya. |
| Enharmonics | Satu nada dengan nama yang berbeda. |
| Ensemble | Kelompok pemain. |
| Falsetto | Suara tinggi vokal yang tidak umum. |
| Fermata | Menahan nada/ chord / rest |
| Figured bass | Pola / bagian bass. |
| Finale | Tema penutup. |
| Fingerboard | Tangkai ber-senar untuk jari pada instrument ber-string. |
| Fine (ending) | Akhir dari komposisi. |
| Glissando (gliss) | Memainkan scale pada paino dengan kecepatan tinggi. |
| Grance note | Ornament nada yang singkat dan tidak memerlukan hitungan khusus. |
| Groove | “Fell” dari cara bermain dengan tempo “laidback” yang konstan dan stabil. |
| Half-step | Jarak interval setengah nada. |
| Harmony | Tentang perpaduan bunyi yang selaras. |
| Head | Melodi lagu. |
| Horn section (brass section) | Kelompok pemain alat tiup pada band. |
| Interval | Jarak antara dua nada. |
| Inversion | Nada pada chord / interval yang dipindahkan ke oktaf atas atau bawah, atau susunan interval / chord terbalik. |
| Jam session | Bermain musik dalam kelompok secara informal / tidak resmi. |
| Key signature | Tanda accidentals pada permulaan staff untuk menentukan kunci. |
| Laidback | Bermain sedikit diperlambat atau bermain dibelakang menentukan kunci. |
| Leading tone | Nada ketujuh pada diatonic scale. |
| Legato | Nada-nada dimainkan yang bersambung dengan tanda garis lengkung. |
| Ledger line | Garis Bantu di atas dan di bawah staff. |
| Licks | Phrasing singkat atau klise phrasing yang dapat diidentifikasikan. |
| Measure | Hitungan pada sekelompok ketukan. |
| Mediant | Nada ke tiga pada major atau minoe scale. |
| Metronome | Alat yang menyatakan / membunyikan jumlah ketukan per-menit. |
| Microtone | Jarak lebih kecim dari setengah nada ( half step ). |
| Moderately | Dimainkan dengan kecepatan sedang (moderato). |
| Modulation | Perubahan kunci. |
| Motif | Melodi singkat yang sangat khas. |
| Non-chordal tones | Nada-nada yang terletak di luar diatonic scale. |
| Note | Simbol tertulis untuk nada. |
| Octave | Interval ke delapan dari diatonic scale. |
| Overtone ( nada harmonik) | Nada tambahan yang menyertai nada nada biasa- bias any terdapat di atas sebuah nada. |
| Overtone series | Serangkaian nada-nada overtone. |
| Part | - Bagian dari komposisi musik. - Bagian dari sebuah instrument tertentu- missal guitar pasrts ( body, neck, head, tuning, dll…) |
| Pedal point | Nada bass yang ditahan, sementara harmoni berubah untuk menciptakan tensi. |
| Pentatonic | Scale yang terdiri dari lima nada. |
| Perfecth pitch | Bakat pendengaran yang sempurna- sehingga dapat mengidentifikasikan atau mengetahui frekuensi suara. |
| Phrase | Melodi singkat yang terbentuk dari beberapa motif. |
| Pitch | Tinggi rendahnya nada atau suara. |
| Quarduplet | Ketukan di bagi empat tuplet. |
| Quartet | Kelompok empat pemain. |
| Quintet | Kelompok lima pemain. |
| Quintuplet | Ketukan di bagi dengan lima ketuk. |
| Real Book | Buku kumpulan lagu-lagu standart. |
| Refrain | Bagian dari komposisi lagu yang di ulang beberapa kali. |
| Resolution | Pergerakan dari chord dissonance ke consonance. |
| Rest | Tanda istirahat – semua instrument musik tidak di mainkan . |
| Rhythm | Struktur musik yang berhubungan dengan ketukan tempo dan ketukan yang menyatakan fell atau penjiwaan sebuah lagu. |
| Rhythm sections | Kelompok pemain instrument yang merupakan bagian dari band. Rhythm section terdiri dari Guitar, Bass, Drum, dan Keyboard / piano. |
| Riff | Phrasing pendek yang di ulang-ulang. |
| Ritardando | Kecepatan yang di perlambat secara bertahap. |
| Root | Nada pertama scale atau nada dasar chord. |
| Rubato | Tehknik memainkan melodi tampa mematuhi nilai nada-nada agar dapat bermain dengan penuh perasaan. |
| Rushing | Tempo permainan yang terburu-buru dan mendahului. |
| Scat-singing | Vokal dengan menggunakan kata-kata yang tidak bermagna. |
| Score | Notasi musik yang menjaqvarkan aransemen musik secara keseluruhan ( full score ), dapat juga dalam bentuk vocal score atau orchestral score. |
| Semi-tone (mikro tone) | Frekwensi di antara interval half step. |
| Septet | Kelompok tujuh pemain. |
| Septuplet | Ketukan dibagi tujuh tuplet. |
| Sextuplet | Ketukan di bagi enam tuplet. |
| Sharp | Tanda untuk menaikan nada half-step. |
| Shuffle | Irama Rock dengan fell Swing. |
| Slide (bending note) | Nada yang di belokan atau bergeser. |
| Slowly | Di mainkan dengan kecepatan lambat. |
| Slur | Garis lengkung yang menyatakan agar beberapa nada dapat dimainkan secara bersambung, atau sering juga di sebut Legato. |
| Solo | Komposisi untuk seorang pemain, sendiri atau diiringi . |
| Soprano | Vokal wanita atau sebutan bagi alat musik dengan wilayah yang tinggi. |
| Staccato | Nada pendek terputus, kebalikan dari Legato. |
| Staff | Lima garis sejajar untuk menulis nada. |
| Standards | Jenis lagu-lagu yang terpopuler di kalangan musik Jazz. |
| Step & half | Jarak interval satu-setengah nada. |
| Subdominant | Nada ke empat pada diatonic nada. |
| Submediant | Nada ke enam pada diatonic scale. |
| Supertonic | Nada ke dua pada diatonic. |
| Suspension | Non-chordal tone yang ditahan dari nada sebelumnya. |
| Syncopation | Irama yang ditandai dengan aksen-aksen kuat pada nada-nada yang semestinya ber-aksen lemah. |
| Tempo | Kecepatan ketukan. |
| Tenor | Wilayah tertinggi pada vokal pria. |
| Tetrachord | Hubungan / urutan empat nada konsekutif ( tersusun) dari dua scale. |
| Timbre | Kualitas atau warna suara / nada . |
| Time signature | Bilangan pecahan pada permulaan staff. |
| Tonality | Menyatakan bunyi atau warna suara. |
| Tone | Bunyi nada. |
| Tonic | - Nada dasar dari komposisi musik. - Nada pertama dari scale. |
| Tonging | Pengaturan posisi lidah pada alat musik tiup. |
| Touch | Gaya dan daya sentuh pemain khususnya untuk Keyboard dan instrument ber-senar. |
| Trade four | Tradisi bepop dalam improvisasi- bergantian anatara drums dan instrument lainnya pada tiap-tiap empat bar. |
| Transcription | Musik yang tertulis atau di sebut juga sheet music. |
| Transposition | Menulis kembali atau memainkan musik dengan mengubah tingkat nadanya. |
| Tremolo | Tehknik memainkan perulangan nada dengan sangat cepat. |
| Triad | Chord tiga nada. |
| Trill | Perulangan cepat dari sebuah nada yang diselingi dengan nada terdekat diatasnya. |
| Trio | Kelompok tiga pemain. |
| Triple time | Pembagian tempo ke dalam tiga ketukan. |
| Triplet | Satu ketuk atau ketukan genap yang di bagi tiga dengan nilai yang sama rata . |
| Tune | - Lagu atau melodi. - Harmonis atau selaras ( in tune ). |
| Tuner | Alat untuk menyelaraskan nada. |
| Tunning fork (garpu tala) | Batang yang terbuat dari logam dan berbentuk huruf ‘U’ bertangkai untuk menala nada. |
| Tuplet | Pembagian ketukan. |
| Tutti | Semua pemain memainkan hal yang sama. |
| Unison | Nada yang sama dimainkan oleh dua pemain atau lebih. |
| Up beat | - Ketukan yang berada di atasa hitungan. - Gerak tangan dirigen ke atas. |
| Upright piano | Jenis piano dengan senar-senar terentangkan berdiri tegak. |
| Vibrato | Nada yang bergetar / tehknik menggetarkan nada. |
| Waltz | Ketukan tiga perempat. |
| Whole step (whole tone) | Jarak interval satu nada. |
| Yodel | Tehknik menyanyi diselingi dengan suara-suara falsetto (ciri khas musik country western). |
Chord Bondan Prakoso " I Will Survive"
04.37
No comments
Intro : Am F C GAm F C G
Hari ini aku disini berjuang untuk bertahan
Am F C G
Padamkan luka dan beban yang ada yang t'lah membakar seluruh jiwa
Am F C G
Ku coba resapi kucoba selami segala yang t'lah terjadi
Am F C G
Ku ambil hikmahnya rasakan nikmatnya dan kucoba untuk hadapi
Reff :
Am F
I will survive i will revive
C G
I won't surrender and stay alive
Am F
Kau berikan kekuatan
C G
Untuk lewati semua ini
Am F C G
Hari ini kan kupastikan aku masih ada disini
Am F C G
Mencoba lepaskan coba bebaskan segala rasa perih di hati
Am F C G
Kucoba resapi ku coba hayati segala yang t'lah terjadi
Am F C G
Ku ambil hikmahnya rasakan nikmatnya dan kucoba untuk hadapi
Reff :
Am F
And i will survive i will revive
C G
I won't surrender and stay alive
Am F
Kauberikan kekuatan
C G
'tuk lewati semua ini
Bridge :
F G Em G
Engkau slalu ada di saat jiwaku rapuh di kalaku jatuh
F G
And i want you to know That i will fight to survive
Em
i will not give up, i will not give in, i'll stay alive for you..for you.. for You..
Lead : Am F C G 2x
Am F
I will survive i will revive
C G
I won't surrender and stay alive
Am F
I will survive i will revive
C G
Getting stronger to stay alive
Am F
Kau berikan aku kekuatan
C G
'tuk lewati semua ini
Am F
I will survive i will revive
C G
Getting bigger..bigger than life
Am F
Engkau Yang Esa, Yang Perkasa
C F
You give me reason to survive
Hari ini aku disini berjuang untuk bertahan
Am F C G
Padamkan luka dan beban yang ada yang t'lah membakar seluruh jiwa
Am F C G
Ku coba resapi kucoba selami segala yang t'lah terjadi
Am F C G
Ku ambil hikmahnya rasakan nikmatnya dan kucoba untuk hadapi
Reff :
Am F
I will survive i will revive
C G
I won't surrender and stay alive
Am F
Kau berikan kekuatan
C G
Untuk lewati semua ini
Am F C G
Hari ini kan kupastikan aku masih ada disini
Am F C G
Mencoba lepaskan coba bebaskan segala rasa perih di hati
Am F C G
Kucoba resapi ku coba hayati segala yang t'lah terjadi
Am F C G
Ku ambil hikmahnya rasakan nikmatnya dan kucoba untuk hadapi
Reff :
Am F
And i will survive i will revive
C G
I won't surrender and stay alive
Am F
Kauberikan kekuatan
C G
'tuk lewati semua ini
Bridge :
F G Em G
Engkau slalu ada di saat jiwaku rapuh di kalaku jatuh
F G
And i want you to know That i will fight to survive
Em
i will not give up, i will not give in, i'll stay alive for you..for you.. for You..
Lead : Am F C G 2x
Am F
I will survive i will revive
C G
I won't surrender and stay alive
Am F
I will survive i will revive
C G
Getting stronger to stay alive
Am F
Kau berikan aku kekuatan
C G
'tuk lewati semua ini
Am F
I will survive i will revive
C G
Getting bigger..bigger than life
Am F
Engkau Yang Esa, Yang Perkasa
C F
You give me reason to survive
Itulah Chord dari Bondan Prakoso "I Will Survive" maaf kalau ada nada yang masih kurang pas. kalau ada saran bisa silahkan di comment. thank's for your attention ! Kunjungi juga saya di Facebook :Muhammad Jaenal, twitter saya di : @Mj_wallker atau myspace : M.Jaenal....
Penulis dan Arranger : Muhammad Jaenal
Sabtu, 27 April 2013
Karya Tulis
16.37
No comments
Karya Ilmiah atau tulisan ilmiah adalah karya seorang ilmuwan (yang berupa hasil pengembangan) yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang diperoleh melalui kepustakaan, kumpulan pengalaman, dan pengetahuan orang lain sebelumnya.
Karya ilmiah: pernyataan sikap ilmiah peneliti.
Tujuan karya ilmiah: agar gagasan penulis karya ilmiah itu dapat dipelajari, lalu didukung atau ditolak oleh pembaca.
Fungsi karya ilmiah:
sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
1. Penjelasan (explanation)
2. Ramalan (prediction)
3. Kontrol (control)
2. Ramalan (prediction)
3. Kontrol (control)
Hakikat karya ilmiah: mengemukakan kebenaran melalui metodenya yang sistematis, metodologis, dan konsisten.
Syarat menulis karya ilmiah
1. motivasi dan displin yang tinggi
2. kemampuan mengolah data
3. kemampuan berfikir logis (urut) dan terpadu (sistematis)
4. kemampuan berbahasa
1. motivasi dan displin yang tinggi
2. kemampuan mengolah data
3. kemampuan berfikir logis (urut) dan terpadu (sistematis)
4. kemampuan berbahasa
Sifat karya ilmiah
formal harus memenuhi syarat:
1. lugas dan tidak emosional
mempunyai satu arti, sehingga tidak ada tafsiran sendiri-sendiri (interprestasi yang lain).
2. Logis
disusun berdasarkan urutan yang konsisten
3. Efektif
satu kebulatan pikiran, ada penekanan dan pengembagan.
4. efisien
hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami
5. ditulis dengan bahasa Indonesia yang baku.
formal harus memenuhi syarat:
1. lugas dan tidak emosional
mempunyai satu arti, sehingga tidak ada tafsiran sendiri-sendiri (interprestasi yang lain).
2. Logis
disusun berdasarkan urutan yang konsisten
3. Efektif
satu kebulatan pikiran, ada penekanan dan pengembagan.
4. efisien
hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami
5. ditulis dengan bahasa Indonesia yang baku.
Jenis-jenis karya ilmiah
umum karya ilmiah di perguruan tinggi, menurut Arifin (2003), dibedakan menjadi:
1. Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di
umum karya ilmiah di perguruan tinggi, menurut Arifin (2003), dibedakan menjadi:
1. Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di
lapangan yang bersifat empiris-objektif. makalah menyajikan masalah dengan melalui proses berpikir
deduktif atau induktif.
2. Kertas kerja seperti halnya makalah, adalah juga karya tulis ilmiah yang menyajikan sesuatu berdasarkan
2. Kertas kerja seperti halnya makalah, adalah juga karya tulis ilmiah yang menyajikan sesuatu berdasarkan
data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. Analisis dalam kertas kerja lebih mendalam daripada
analisis dalam makalah.
3. Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain.
3. Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain.
Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta empiris-objektif, baik bedasarkan penelitian
langsung (obsevasi lapangan, atau percobaan di laboratorium), juga diperlukan sumbangan material berupa
temuan baru dalam segi tata kerja, dalil-dalil, atau hukum tertentu tentang salah satu aspek atau lebih di
bidang spesialisasinya.
4. Tesis adalah karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam dibandingkan dengan skripsi. Tesis
4. Tesis adalah karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam dibandingkan dengan skripsi. Tesis
mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh dari penelitian sendiri.
5. Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis
5. Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis
berdasarkan data dan fakta yang sahih (valid) dengan analisis yang terinci). Disertasi ini berisi suatu
temuan penulis sendiri, yang berupa temuan orisinal. Jika temuan orisinal ini dapat dipertahankan oleh
penulisnya dari sanggahan penguji, penulisnya berhak menyandang gelar doktor (S3).
Manfaat Penyusunan karya ilmiah
Menurut sikumbang (1981), sekurang-kurangnya ada enam manfaat yang diperoleh dari kegiatan tersebut.
1. Penulis dapat terlatih mengembangkan keterampilan membaca yang efektif karena sebelum menulis karya
Menurut sikumbang (1981), sekurang-kurangnya ada enam manfaat yang diperoleh dari kegiatan tersebut.
1. Penulis dapat terlatih mengembangkan keterampilan membaca yang efektif karena sebelum menulis karya
ilmiah, ia mesti membaca dahulu kepustakaan yang ada relevansinya dengan topik yang hendak dibahas.
2. Penulis dapat terlatih menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber, mengambil sarinya, dan
2. Penulis dapat terlatih menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber, mengambil sarinya, dan
mengembangkannya ke tingkat pemikiran yang lebih matang.
3. Penulis dapat berkenalan dengan kegiatan perpustakaan seperti mencari bahan bacaan dalam katalog
3. Penulis dapat berkenalan dengan kegiatan perpustakaan seperti mencari bahan bacaan dalam katalog
pengarang atau katalog judul buku.
4. Penulis dapat meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasi dan menyajikan data dan fakta secara jelas
4. Penulis dapat meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasi dan menyajikan data dan fakta secara jelas
dan sistematis.
5. Penulis dapat memperoleh kepuasan intelektual.
6. Penulis turut memperluas cakrawala ilmu pengetahuan masyarakat.
5. Penulis dapat memperoleh kepuasan intelektual.
6. Penulis turut memperluas cakrawala ilmu pengetahuan masyarakat.
Sumber : www.fali.unsri.ac.id
Sabtu, 19 Januari 2013
Macam-Macam Motherboard Dan Keterangannya
17.31
No comments
Macam-Macam Motherboard Dan Keterangannya

KOMPONEN KOMPUTER ( MOTHERBOARD )
Pada artikel kali ini saya akan membahas komponen-komponen yang ada pada komputer satu persatu secara mendetail. yang partama Mainboard, kemudian pada artikel berikutnya yaitu HardDisk, Prosessor,CD/DVD ROM, RAM, PSU, VGA, LAN Card, Sound Card, dll
Motherboard merupakan salah satu bagian utama dari sebuah computer karena motherboard membangun sebuah computer (PC). Oleh karena itu, jika kita ingin membeli motherboard kita harus pandai-pandai dalam memilihnya karena sebuah motherboard akan berkaitan dengan komponen-komponen pendukung lainnya. Seperti prosesor, apa socket prosesor setipe dengan prosesor yang kita inginkan. RAM, apakah slot RAM yang ada pada motherboard sesuai dengan RAM yang akan kita beli, karena sekarang ini RAM terbagi menjadi 4 jenis yaitu SDR, DDR1, DDR2, dan DDR3, tetapi pada tipe SDR dan DDR1 sudah tidak diproduksi lagi karena tipe tersebut sudah jarang digunakan pada motherboard pada jaman sekarang. Harddisk apakah motherboard yang anda beli menggunakan kabel data IDE atau SATA, tetapi biasanya dalam satu motherboard terdapat kedua kabel data tersebut. VGA card, apakah motherboard yang akan anda beli menggunakan socket AGP atau PCExpres.
Port-port mainboard lengkap, biasanya pada tipe mainboard terbaru dan sudah onboard(sudah terpasang Sound, VGA, LAN dll)
2. Socet RAM
3. Socet VGA (pada tipe mainboard tertentu sudah ada VGA/sudah onboard VGAnya)
4. Socet
5. Socet PCI (digunakan untuk Sound Card, LAN Card, USB Card )
6. Port PSU(Power Supply)
7. Socet Flopy Disk
8. Soket ATA (untuk HardDisk tipe ATA)
Mengenal Motherboard
Motherboard alias mainboard alias system board, ketiganya mengacu pada satu barang yang sama, yakni sebuah papan sirkuit dan panel-panel elektronik yang menggerakan system PC secara keseluruhan. Secara prinsip, sebuah motherboard terdiri atas beberapa bagian yakni system CPU (prosesor), sirkuit clock/timing, Ram, Cache, ROM BIOS, I/O port seperti port serial, port pararel, slot ekspansi, prot IDE.
Yang perlu diperhatikan!
Terutama sekali, sedikitnya ada 7 hal yang harus diperhatikan pada sebuah motherboard. Ketujuh komponen tersebut adalah :
1. Chipset
2. Tipe CPU
3. Slot dan tipe memori
4. Cache memory
5. Sistem BIOS
6. Slot ekspansi
7. Port I/O
Dari sinilah sesungguhnya problem pada sebuah system PC bisa dilacak atau dideteksi. Kerusakan di luar 7 komponen tersebut biasanya jarang terjadi. Kemungkinan yang lain, bila ketujuh komponen ini terlihat beres-beres saja, patut diduga bahwa masalahnya terletak pada arsitektur motherboard itu sendiri, entah sirkuit-sirkuitnya, atau komponen-komponen yang dipergunakannya.
Chipset : Komandan data dan proses
Disebut chipset karena barang satu ini umumnya merupakan sepasang chip yang mengendalikan prosesor dan fitur-fitur hardware yang ada pada mortherboard secara menyeluruh. Sepasang chip ini, yang satu buah disebut North Bright chip dan satu lagi dipanggil South Bridge chip, bisa dibilang merupakan panglima tertinggi pada sebuah system bernama motherboard.Saat ini, terdapat banyak motherboard dengan chipset yang berbeda-beda. Jenis chipset yang digunakan pada motherboard akan menentukan beberapa hal antara lain.
* Tipe prosesor yang bias digunakan
* Jenis memori yang bias mendukung system PC dan kapasitas maksimumnya
* Kelengkapan I/O yang mampu disediakan
* Tipe display adapter yang bisa digunakan
* Lebar data pada motgherboarad yang bisa didukung
* Ketersedian fitur-fitur tambahan (misalnya LAN, sound card, atau modem onboard).
Tipe CPU
Terdapat tiga tipe CPU yang banyak beredar di pasaran yakni CPU keluaran Intel Corporation, AMD keluaran Advanced Micro Device, dan Cyrix atau VIA C3 keluaran VIA Technologies Corporation. CPU alias prosesor keluaran VIA sendiri pada umumnya mengikuti platform teknologi yang dikeluarkan oleh Intel. Artinya, setiap seri prosesor yang dirilis VIA pada umumnya selalu memiliki kompatibilitas dengan seri prosesor yang dibuat Intel. Sementara AMD menggunakan platform teknologi yang berbeda dari yang digunakan oleh Intel, sekalipun teknologi pross yang digunakan oleh perusahaan ini juga mengikuti apa yang dilakukan Intel. Lantaran perbedaan platform ini, prosesor AMD menggunakan soket atau slot yang berbeda dari yang digunakan oleh Intel. Bila Intel menyebut Slot 1, AM menyebutnya Slot A. pada prosesor soket, belakangan AMD relative lebih konsisten dalam mengeluarakan tipe soket yang digunakan, yakni senantiasa menggunakan Soket A yang kompatibel pada seri kecepatan manapun, yakni soket dengan jumlah pin 462 buah. Bandingkan dengan Intel yang selalu berubah-ubah, dari soket 370 pin, kemudian menjadi 423 pin, lalu berubah lagi menjadi 478. akibatnya, kemungkinan untuk meng-upgrade sebuah prosesor Intel generasi baru selalu harus dibarengi dengan penggantian motherboard itu sendiri. Berikut adalah sedikit sejarah perkembangan prosesor Intel dan para clone-nya yang berhasil disarikan
* Debut Intel dimulai dengan processor seri MCS4 yang merupakan cikal bakal dari prosesor i4040. Processor 4 bit ini yang direncanakan untuk menjadi otak calculator , pada tahun yang sama (1971), intel membuat revisi ke i440. Awalnya dipesan oleh sebuah perusahaan Jepang untuk pembuatan kalkulator , ternyata prosesor ini jauh lebih hebat dari yang diharapkan sehingga Intel membeli hak guna dari perusahaan Jepang tersebut untuk perkembangan dan penelitian lebih lanjut. Di sinilah cikal bakal untuk perkembangan ke arah prosesor komputer.
* Berikutnya muncul processor 8 bit pertama i8008 (1972), tapi agak kurang disukai karena multivoltage.. lalu baru muncul processor i8080, disini ada perubahan yaitu jadi triple voltage, pake teknologi NMOS (tidak PMOS lagi), dan mengenalkan pertama kali sistem clock generator (pake chip tambahan), dikemas dalam bentuk DIP Array 40 pins. Kemudian muncul juga processor2 : MC6800 dari Motorola -1974, Z80 dari Zilog -1976 (merupakan dua rival berat), dan prosessor2 lain seri 6500 buatan MOST, Rockwell, Hyundai, WDC, NCR dst. Z80 full compatible dengan i8008 hanya sampai level bahasa mesin. Level bahasa rakitannya berbeda (tidak kompatibel level software). Prosesor i8080 adalah prosesor dengan register internal 8-bit, bus eksternal 8-bit, dan memori addressing 20-bit (dapat mengakses 1 MB memori total), dan modus operasi REAL.
* Thn 77 muncul 8085, clock generatornya onprocessor, cikal bakalnya penggunaan single voltage +5V (implementasi s/d 486DX2, pd DX4 mulai +3.3V dst).
* i8086, prosesor dengan register 16-bit, bus data eksternal 16-bit, dan memori addressing 20-bit. Direlease thn 78 menggunakan teknologi HMOS, komponen pendukung bus 16 bit sangat langka , sehingga harganya menjadi sangat mahal.
* Maka utk menjawab tuntutan pasar muncul i8088 16bit bus internal, 8bit bus external. Sehingga i8088 dapat memakai komponen peripheral 8bit bekas i8008. IBM memilih chip ini untuk pebuatan IBM PC karena lebih murah daripada i8086. Kalau saja CEO IBM waktu itu tidak menyatakan PC hanyalah impian sampingan belaka, tentu saja IBM akan menguasai pasar PC secara total saat ini. IBM PC first release Agustus 1981 memiliki 3 versi IBM PC, IBM PC-Jr dan IBM PC-XT (extended technology). Chip i8088 ini sangat populer, sampai NEC meluncurkan sebuah chip yang dibangun berdasarkan spesifikasi pin chip ini, yang diberi nama V20 dan V30. NEC V20 dan V30 adalah processor yang compatible dengan intel sampai level bahasa assembly (software).
Chip 8088 dan 8086 kompatibel penuh dengan program yang dibuat untuk chip 8080, walaupun mungkin ada beberapa program yang dibuat untuk 8086 tidak berfungsi pada chip 8088 (perbedaan lebar bus)
* Lalu muncul 80186 dan i80188.. sejak i80186, prosessor mulai dikemas dalam bentuk PLCC, LCC dan PGA 68 kaki.. i80186 secara fisik berbentuk bujursangkar dengan 17 kaki persisi (PLCC/LCC) atau 2 deret kaki persisi (PGA) dan mulai dari i80186 inilah chip DMA dan interrupt controller disatukan ke dalam processor. semenjak menggunakan 286, komputer IBM menggunakan istilah IBM PC-AT (Advanced Technology)dan mulai dikenal pengunaan istilah PersonalSystem (PS/1). Dan juga mulai dikenal penggunaan slot ISA 16 bit yang dikembangkan dari slot ISA 8 bit , para cloner mulai ramai bermunculan. Ada AMD, Harris & MOS yang compatible penuh dengan intel. Di 286 ini mulai dikenal penggunaan Protected Virtual Adress Mode yang memungkinkan dilakukannya multitasking secara time sharing (via hardware resetting).
Tahun 86 IBM membuat processor dengan arsitektur RISC 32bit pertama untuk kelas PC. Namun karena kelangkaan software, IBM RT PC ini “melempem” untuk kelas enterprise, RISC ini berkembang lebih pesat, setidaknya ada banyak vendor yang saling tidak kompatibel.
* Lalu untuk meraih momentum yang hilang dari chip i8086, Intel membuat i80286, prosesor dengan register 16-bit, bus eksternal 16-bit, mode protected terbatas yang dikenal dengan mode STANDARD yang menggunakan memori addressing 24-bit yang mampu mengakses maksimal 16 MB memori. Chip 80286 ini tentu saja kompatibel penuh dengan chip-chip seri 808x sebelumnya, dengan tambahan beberapa set instruksi baru. Sayangnya chip ini memiliki beberapa bug pada desain hardware-nya, sehingga gagal mengumpulkan pengikut.
* Pada tahun 1985, Intel meluncurkan desain prosesor yang sama sekali baru: i80386. Sebuah prosesor 32-bit , dalam arti memiliki register 32-bit, bus data eksternal 32-bit, dan mempertahankan kompatibilitas dengan prosesor generasi sebelumnya, dengan tambahan diperkenalkannya mode PROTECTED 32-BIT untuk memori addressing 32-bit, mampu mengakses maksimum 4 GB , dan tidak lupa tambahan beberapa instruksi baru. Chip ini mulai dikemas dalam bentuk PGA (pin Grid Array)
Prosesor Intel sampai titik ini belum menggunakan unit FPU secara
internal . Untuk dukungan FPU, Intel meluncurkan seri 80×87. Sejak 386 ini mulai muncul processor cloner : AMD, Cyrix, NGen, TI, IIT, IBM (Blue Lightning) dst, macam-macamnya : i80386 DX (full 32 bit)
i80386 SX (murah karena 16bit external)
i80486 DX (int 487)
i80486 SX (487 disabled)
Cx486 DLC (menggunakan MB 386DX, juga yang lain)
Cx486 SLC (menggunakan MB 386SX)
i80486DX2
i80486DX2 ODP
Cx486DLC2 (arsitektur MB 386)
Cx486SLC2 (arsitektur MB 386)
i80486DX4
i80486DX4 ODP
i80486SX2
Pentium
Pentium ODP
* Sekitar tahun 1989 Intel meluncurkan i80486DX. Seri yang tentunya sangat populer, peningkatan seri ini terhadap seri 80386 adalah kecepatan dan dukungan FPU internal dan skema clock multiplier (seri i486DX2 dan iDX4), tanpa tambahan instruksi baru. Karena permintaan publik untuk prosesor murah, maka Intel meluncurkan seri i80486SX yang tak lain adalah prosesor i80486DX yang sirkuit FPU-nya telah disabled . Seperti yang seharusnya, seri i80486DX memiliki kompatibilitas penuh dengan set instruksi chip-chip seri sebelumnya.
* AMD dan Cyrix kemudian membeli rancangan prosesor i80386 dan i80486DX untuk membuat prosesor Intel-compatible, dan mereka terbukti sangat berhasil. Pendapat saya inilah yang disebut proses ‘cloning’, sama seperti cerita NEC V20 dan V30. AMD dan Cyrix tidak melakukan proses perancangan vertikal (berdasarkan sebuah chip seri sebelumnya), melainkan berdasarkan rancangan chip yang sudah ada untuk membuat chip yang sekelas.
* Tahun 1993, dan Intel meluncurkan prosesor Pentium. Peningkatannya terhadap i80486: struktur PGA yang lebih besar (kecepatan yang lebih tinggi , dan pipelining, TANPA instruksi baru. Tidak ada yang spesial dari chip ini, hanya fakta bahwa standar VLB yang dibuat untuk i80486 tidak cocok (bukan tidak kompatibel) sehingga para pembuat chipset terpaksa melakukan rancang ulang untuk mendukung PCI. Intel menggunakan istilah Pentium untuk meng”hambat” saingannya. Sejak Pentium ini para cloner mulai “rontok” tinggal AMD, Cyrix . Intel menggunakan istilah Pentium karena Intel kalah di pengadilan paten. alasannya angka tidak bisa dijadikan paten, karena itu intel mengeluarkan Pentium menggunakan TM. AMD + Cyrix tidak ingin tertinggal, mereka mengeluarkan standar Pentium Rating (PR) sebelumnya ditahun 92 intel sempat berkolaborasi degan Sun, namun gagal dan Intel sempat dituntut oleh Sun karena dituduh menjiplak rancangan Sun. Sejak Pentium, Intel telah menerapkan kemampuan Pipelining yang biasanya cuman ada diprocessor RISC (RISC spt SunSparc). Vesa Local Bus yang 32bit adalah pengembangan dari arsitektur ISA 16bit menggunakan clock yang tetap karena memiliki clock generator sendiri (biasanya >33Mhz) sedangkan arsitektur PCI adalah arsitektur baru yang kecepatan clocknya mengikuti kecepatan clock Processor (biasanya kecepatannya separuh kecepatan processor).. jadi Card VGA PCI kecepatannya relatif tidak akan sama di frekuensi MHz processor yang berbeda alias makin cepat MHz processor, makin cepat PCI-nya
* Tahun 1995, kemunculan Pentium Pro. Inovasi disatukannya cache memori ke dalam prosesor menuntut dibuatnya socket 8 . Pin-pin prosesor ini terbagi 2 grup: 1 grup untuk cache memori, dan 1 grup lagi untuk prosesornya sendiri, yang tak lebih dari pin-pin Pentium yang diubah susunannya . Desain prosesor ini memungkinkan keefisienan yang lebih tinggi saat menangani instruksi 32-bit, namun jika ada instruksi 16-bit muncul dalam siklus instruksi 32-bit, maka prosesor akan melakukan pengosongan cache sehingga proses eksekusi berjalan lambat. Cuma ada 1 instruksi yang ditambahkan: CMOV (Conditional MOVe) .
* Tahun 1996, prosesor Pentium MMX. Sebenarnya tidak lebih dari sebuah Pentium dengan unit tambahan dan set instruksi tambahan, yaitu MMX. Intel sampai sekarang masih belum memberikan definisi yang jelas mengenai istilah MMX. Multi Media eXtension adalah istilah yang digunakan AMD . Ada suatu keterbatasan desain pada chip ini: karena modul MMX hanya ditambahkan begitu saja ke dalam rancangan Pentium tanpa rancang ulang, Intel terpaksa membuat unit MMX dan FPU melakukan sharing, dalam arti saat FPU aktif MMX non-aktif, dan sebaliknya. Sehingga Pentium MMX dalam mode MMX tidak kompatibel dengan Pentium.
Bagaimana dengan AMD K5? AMD K5-PR75 sebenarnya adalah sebuah ‘clone’ i80486DX dengan kecepatan internal 133MHz dan clock bus 33MHz . Spesifikasi Pentium yang didapat AMD saat merancang K5 versi-versi selanjutnya dan Cyrix saat merancang 6×86 hanyalah terbatas pada spesifikasi pin-pin Pentium. Mereka tidak diberi akses ke desain aslinya. Bahkan IBM tidak mampu membuat Intel bergeming (Cyrix, mempunyai kontrak terikat dengan IBM sampai tahun 2005)Mengenai rancangan AMD K6, tahukah anda bahwa K6 sebenarnya adalah rancangan milik NexGen ? Sewaktu Intel menyatakan membuat unit MMX, AMD mencari rancangan MMX dan menambahkannya ke K6. Sayangnya spesifikasi MMX yang didapat AMD sepertinya bukan yang digunakan Intel, sebab terbukti K6 memiliki banyak ketidakkompatibilitas instruksi MMX dengan Pentium MMX.
* Tahun 1997, Intel meluncurkan Pentium II, Pentium Pro dengan teknologi MMX yang memiliki 2 inovasi: cache memori tidak menjadi 1 dengan inti prosesor seperti Pentium Pro , namun berada di luar inti namun berfungsi dengan kecepatan processor. Inovasi inilah yang menyebabkan hilangnya kekurangan Pentium Pro (masalah pengosongan cache) Inovasi kedua, yaitu SEC (Single Edge Cartidge), Kenapa? Karena kita dapat memasang prosesor Pentium Pro di slot SEC dengan bantuan adapter khusus. Tambahan : karena cache L2 onprocessor, maka kecepatan cache = kecepatan processor, sedangkan karena PII cachenya di”luar” (menggunakan processor module), maka kecepatannya setengah dari kecepatan processor. Disebutkan juga penggunaan Slot 1 pada PII karena beberapa alasan :
Pertama, memperlebar jalur data (kaki banyak – Juga jadi alasan Socket 8), pemrosesan pada PPro dan PII dapat paralel. Karena itu sebetulnya Slot 1 lebih punya kekuatan di Multithreading / Multiple Processor. ( sayangnya O/S belum banyak mendukung, benchmark PII dual processorpun oleh ZDBench lebih banyak dilakukan via Win95 ketimbang via NT)Kedua, memungkinkan upgrader Slot 1 tanpa memakan banyak space di Motherboard sebab bila tidak ZIF socket 9 , bisa seluas Form Factor(MB)nya sendiri konsep hemat space ini sejak 8088 juga sudah ada .Mengapa keluar juga spesifikasi SIMM di 286? beberapa diantaranya adalah efisiensi tempat dan penyederhanaan bentuk.
Ketiga, memungkinkan penggunaan cache module yang lebih efisien dan dengan speed tinggi seimbang dengan speed processor dan lagi-lagi tanpa banyak makan tempat, tidak seperti AMD / Cyrix yang “terpaksa” mendobel L1 cachenya untuk menyaingi speed PII (karena L2-nya lambat) sehingga kesimpulannya AMD K6 dan Cyrix 6×86 bukan cepat di processor melainkan cepat di hit cache! Sebab dengan spec Socket7 kecepatan L2 cache akan terbatas hanya secepat bus data / makin lambat bila bus datanya sedang sibuk, padahal PII direncanakan beroperasi pada 100MHz (bukan 66MHz lagi). Point inilah salah satu alasan kenapa intel mengganti chipset dari 430 ke 440 yang berarti juga harus mengganti Motherboard.
Jumat, 11 Januari 2013
Pengertian FIKSI
|
Pengertian
Fiksi
Fiksi adalah suatu karya sastra yang mengungkap realitas kehidupan sehingga mampu mengembangkan daya imajinasi. Ada 2 macam fiksi : 1. Fiksi imajinatif ---> berdasarkan imajinasi 2. Fiksi ilmiah ---> berdasarkan analisa ilmiah *Sifat fiksi - Segala sesuatu yang diungkapkan tidak dapat dibuktikan kebenarannya dalam kehidupan sehari-hari, merupakan hasil rekaan.
|
Langganan:
Komentar (Atom)
Diberdayakan oleh Blogger.


















